Talo

Piala Euro 2008 sudah berakhir. Spanyol akhirnya keluar sebagai juara, setelah 44 tahun tidak merasakan menjadi kampium Eropa. Analis bola, akhirnya sepakat, yang menang dalam euro 2008 kali ini adalah sepakbola. Sebenarnya, kalau diurut, masih banyak lagi pihak yang menang, selain Spanyol tentunya. Sejak dari panitia euro sampai pemilik warung kopi. Lalu, yang kalah siapa?

Nah, yang kalah sulit ditebak. Soalnya banyak sekali. Tetapi, yang paling terasa, tentu yang memasang taruhan. Apalagi, euro kali ini banyak sekali memunculkan kejutan-kejutan. Tim-tim yang pertama sempat diunggulkan, kemudian satu-persatu terjungkal, seperti Belanda dan Portugal. Akibatnya, tebakan selalu meleset. Kalah.

Imbasnya, memang tidak begitu terasa. Tetapi, jika nilai taruhan sudah melibatkan uang berjuta-juta tentu saja sudah jadi masalah. Apalagi, jika ada sang suami yang rela meminjami perhiasan milik isterinya, bisa-bisa kena score dari isteri. Malamnya sudah tidak pulang ke rumah, taruhan kalah lagi. Sudah pasti isterinya memberi sanksi lain, yang menyiksa batin.

Jika tidak jatuh sakit gara-gara kalah taruhan juga tak jadi soal. Namun, kebanyakan setelah kalah taruhan langsung jantungan, kena stroke, dan harus dirujuk ke Penang, Malaysia. Artinya, “mangat si pade, saket saboh beurandang.” Sementara pemilik warung kopi, sudah pasti untung besar, seperti halnya panitia euro. Sehabis euro ada yang langsung bisa beli mobil, bisa sewa toko baru, dan ada juga yang kawin lagi.

Sementara yang kalah taruhan, apalagi sampai menjual mobil, atau mobil sebagai taruhannya, pasti sangat menyiksa. Jika dia berprofesi PNS, sudah pasti akan ambil surat cuti. Malu kan jika ke kantor sudah tidak punya mobil lagi?

Ada juga orang yang merasa patah semangat, karena timnya kalah. Orang itu hanya kena imbas psikologis dan emosional saja. Tetapi, jika sampai mengganggu kerja, pasti sudah tidak benar.(HA 030708)

Post a Comment

Previous Post Next Post