Pilkada DKI dan Gambar Lucu Mario Balloteli

Ada-ada saja kicauan di Twitter. Ada yang serius, ada yang adem ayem, dan ada yang berisi humor-humor nakal, bahkan sering kelewatan. Tapi, inilah yang bikin seru. Tak bosan-bosannya kita berlama-lama memantau tweet-tweet para aktivis Twitter di layar monitor atau layar ponsel cerdas. Intinya, nggak bikin bosan!

Nonton sepakbola itu jadi seru kalau sambil memantau tweet. Komentar-komentarnya aneh, dari pendukung atau pencela, berseliweran. Ada yang bikin mata terbelalak, lalu tertawa terbahak-bahak, ada yang bikin geram sampai merah kuping. Tapi, tetap mengasyikkan. Tak heran, kita jadi lebih banyak habiskan waktu bercengkrama di Twitter.

Saat final Piala Eropa 2012 pada awal Juli lalu antara Spanyol versus Italia. Pertandingannya memang membosankan. Spanyol tampil di  bawah performa terbaiknya, meski bisa menang mudah atas Italia. Italia yang pada pertandingan sebelumnya begitu perkasa merontokkan Panser Jerman seperti tak berkutik. Pertandingan menjadi tak seimbang. Membosankan.

Pemain berjuluk ‘Super Mario’ Mario Ballotelli, tampil buruk. Naluri mencetak golnya menjadi berkurang saat berhadapan dengan tim Matador Spanyol. Padahal, pemain Manchester City ini menjadi pahlawan Italia ketika membungkam anak-anak Angela Merkel. Olok-olok pun bertaburan di Twitter, termasuk merekayasa gambar Ballotelli. Pose-nya yang memperlihatkan otot kekar seusai mencetak gol ke gawang Manuel Neuer jadi bulan-bulanan para desainer. Ini beberapa gambar-gambar lucu:









Sementara dalam kasus Pilkada DKI Jakarta, komentar-komentar yang muncul di Twitter juga tak kalah menarik. Hasil penghitungan cepat (quick count) menunjukkan Jokowi-Ahok mengungguli Foke-Nara dengan selisih suara mencapai 10 persen. Olok-olok pun dialamatkan terhadap sejumlah lembaga survei yang sebelum Pilkada mayoritas mengunggulkan ‘bang Kumis’. Ada yang menuding survei itu sudah dibeli oleh Foke (Gubernur Incumbent).

Terlepas dari itu, kita pun kembali diajak tertawa. Coba saja, muncul komentar bahwa Pilkada DKI Jakarta menganut sistem Home dan Away istilah yang sering kita dengar dalam dunia sepakbola. Artinya, karena dari 6 pasang calon tak ada yang mendapatkan suara 50% + 1, maka otomatis Pilkada harus digelar dua putaran. Jika menganut sistem home dan away, putaran pertama pada 11 Juli lalu berlangsung di kandang Foke-Nara, maka otomatis saat putaran kedua Pilkada wajib dilangsungkan di Solo (Jokowi adalah Walikota Surakarta/Solo). Gila, bukan?

Tak kalah menarik, muncul gambar pasangan calon yang bakal bertarung di putaran kedua. Gambar Jokowi, misalnya, disandingkan dengan Barack Obama, sementara Fauzi Bowo (Foke) disandingkan dengan Adolf Hitler, karena sama-sama memilik kumis khas. Tak pelak, gambar ini banyak sekali di-RT di Twitter.

Ada juga yang mengusulkan agar Jokowi segera dipatenkan, agar tidak diklaim sebagai milik Malaysia. Nah, kan ada-ada saja ide kreatif. Sayang jika dilewatkan. Jadi, mari kita ngakak bersama-sama. 


Sumber gambar dari group BBM dan DI SINI ------->mohon jika posting ini agak lain dari biasanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post