Pagi ini, sebelum meninggalkan komputer, saya menulis sesuatu yang bisa menjadi inspirasi bagi pembaca home page ini. Inspirasi ini berbunyi "Free yourself from common foolishness" (Bebaskan diri dari kebodohan khalayak), yang saya kutip dari buku "The Art of Worldly Wisdom" (Titian Kebijakan Duniawi) terbitan Terawang Press.
Dalam buku yang berisi ungkapan-ungkapan bijak ini disebutkan, bahwa "agar bisa melaksanakan nasihat ini diperlukan pikiran dan jiwa yang sehat. Kebodohan didukung oleh adat kebiasaan yang melembaga, dan orang-orang yang menentang penjajahan individu tak bisa menghindari arus orang banyak."
Selain itu disebutkan pula, "orang berjiwa rendah tak akan bahagia dengan keberuntungannya sendiri sekalipun keberuntungan terbaik, atau tak pernah kecewa dengan keadaan kecerdasannya, sekalipun pada kondisi kecerdasan terburuk."
Sementara "ketidakbahagiaan dengan kehidupannya sendiri menjadikan mereka iri hati terhadap kebahagiaan orang lain. Manusia sekarang memuji segala sesuatu yang berbau masa lalu, dan manusia suka memuji segala sesuatu yang jauh. Masa lalu tampak lebih baik, dan apa-apa yang jauh lebih dihargai. Orang yang mentertawakan sesuatu sama bodohnya dengan orang yang merasa sedih karena sesuatu."
(kata-katanya sangat bagus, hingga saya perlu menuliskannya agar selalu dapat kuingat, karena bukunya hanya bisa aku pinjam semalam dari teman)
Dalam buku yang berisi ungkapan-ungkapan bijak ini disebutkan, bahwa "agar bisa melaksanakan nasihat ini diperlukan pikiran dan jiwa yang sehat. Kebodohan didukung oleh adat kebiasaan yang melembaga, dan orang-orang yang menentang penjajahan individu tak bisa menghindari arus orang banyak."
Selain itu disebutkan pula, "orang berjiwa rendah tak akan bahagia dengan keberuntungannya sendiri sekalipun keberuntungan terbaik, atau tak pernah kecewa dengan keadaan kecerdasannya, sekalipun pada kondisi kecerdasan terburuk."
Sementara "ketidakbahagiaan dengan kehidupannya sendiri menjadikan mereka iri hati terhadap kebahagiaan orang lain. Manusia sekarang memuji segala sesuatu yang berbau masa lalu, dan manusia suka memuji segala sesuatu yang jauh. Masa lalu tampak lebih baik, dan apa-apa yang jauh lebih dihargai. Orang yang mentertawakan sesuatu sama bodohnya dengan orang yang merasa sedih karena sesuatu."
(kata-katanya sangat bagus, hingga saya perlu menuliskannya agar selalu dapat kuingat, karena bukunya hanya bisa aku pinjam semalam dari teman)
Tags:
mutiara