Isu pemecatan Muhaimin sebenarnya sudah lama berhembus. Sejak setahun lalu, sebenarnya Gus Dur tidak begitu menyenangi keponakannya. Gus Dur, seperti dikutip Surya (16 Juli 2007) pernah menuduh Muhaimin atau Cak Imin berkonspirasi dengan Presiden SBY untuk menjatuhkannya dari posisi Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB.
”Sejak setahun lalu, saya mendengar Muhaimin double standar. Dia menjadi alat orang lain, yaitu SBY, untuk mendongkrak saya agar tidak terpilih lagi sebagai Dewan Syuro,” ujar Gus Dur saat itu.
Tuduhan Gus Dur, yang sering dinilai aneh ini tentu saja sangat menyakitkan bagi Muhaimin, apalagi SBY karena namanya di bawa-bawa. Tapi, begitulah Gus Dur, sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversi. Namun, bagi Cak Imin, isyarat itu sebagai ancaman atas posisinya, karena tuduhan itu terjadi di saat posisi Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB hasil Muktamar Semarang, bagaikan di ujung tanduk. Gus Dur merasa Cak Imin mengecewekannya.
Gus Dur merasa, Cak Imin sering mengambil keputusan sendiri, tanpa merasa perlu bermusyawarah dengan Gus Dur. Tuduhan Gus Dur, tentu saja cukup beralasan, pasalnya, saat Erman Suparno diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi oleh Presiden SBY, Gus Dur tak pernah diajak bicara oleh Cak Imin. Demikian pula ketika Lukman Edy yang kala itu menjabat sebagai Sekjend PKB ditunjuk sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PPDT), Gus Dur merasa belum pernah diajak bicara oleh Cak Imin dan merasa ditinggalkan.
Imbas dari kekecewaan Gus Dur ini, DPW PKB Jawa Timur pimpinan Nahrawi dibekukan. Saat itu, isu Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengganti Cak Imin mulai berhembus. Apalagi, banyak pihak menilai, sejak muncul konflik internal itu, PKB di bawah Gus Dur dan Cak Imin dinilai rapuh. Hal ini terbukti, karena anggota Fraksi PKB di DPR dan DPRD pimpin DPP PKB pimpinan KH Abdurrahman Chudlori dan Chairul Anam versi Muktamar Surabaya sulit direcall (diganti).
PKB versi Muktamar Surabaya ini lahir akibat perseturuan antara Gus Dur dan Cak Imin di satu pihak dengan ulama sepuh NU yang tergabung dalam forum Langitan di lain pihak. Muktamar ini sendiri digelar, sebagai bentuk kekecewaan ulama terhadap Muktamar semarang yang memilih Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro dan Cak Imin sebagai Ketua Dewan Tanfidz. Ulama sepuh menganggap hasil muktamar Semarang tidak sah.
Akhirnya, perseturuan itu berakhir pada gugat-menggugat secara hukum, antara Alwi Shihab dengan Gus Dur. Tak hanya itu. Kubu PKB Alwi-Gus Ipul yang didukung ulama Forum Langitan kemudian mengadakan Muktamar di Surabaya. Hasilnya, terbentuklah kepengurusan DPP PKB pimpinan Abdurrahman Chudlori-Choirul Anam.
Padahal, ulama sepuh langitan selama ini dikenal sangat setia pada Gus Dur. Tapi, pertentangan itu sudah sulit didamaikan, Gus Dur pun tidak lagi menghormati para kiai sepuh itu. Akibatnya, konflik melebar, apalagi hasil gugatan terhadap Muktamar Semarang oleh kubu Alwi dan ulama sepuh dimenang oleh Gus Dur. Mengantisipasi hal itu, sebanyak 17 ulama NU akhirnya mendirikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Ponpes Langitan, Tuban, 31 Maret 2007 lalu.
Cak Imin sendiri, merasa posisinya juga terancam. Meskipun sampai saat ini belum bisa menerima hasil Sidang Pleno yang meminta dirinya mengundurkan diri, Cak Imin masih berharap posisinya sebagai Ketua Umum tetap dipertahankan. Jika Cak Imin tidak melakukan tabayyun (klarifikasi), bisa jadi posisinya sebagai Ketua Umum juga akan terdepak. Setidaknya, hasil rapat Pleno sudah menunjukkan kepercayaan terhadap Muhaimin menipis. Kini Muhaimin tinggal menghitung hari. [dari berbagai sumber]
Mereka yang Dipecat Gus Dur
Matori Abdul Jalil
Matori dipecat oleh Gus Dur, karena menghadiri Sidang Istimewa MPR yang melengserkan Gus Dur dari posisi Presiden RI Tahun 2001. Matori dianggap secara terang-terangan mendukung Megawati sebagai Presiden menggantikan Gus Dur. Padahal, sikap politik PKB saat itu, menolak SI MPR dan menganggap gerakan yang dimotori Amien Rais Cs tidak sah. Gus Dur membekukan DPR/MPR.
Alwi Shihab
Alwi Shihab dipecat dari posisi Ketua Umum PKB karena diangkat oleh Presiden SBY sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Alasan pemecatan itu, karena dalam PKB tidak boleh rangkap jabatan. Alwi Shihab bersama kiai sepuh NU mendirikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
Saifullah Yusuf
Alasan pemecatan Saifullah Yusuf yang akrab disapai Gus Ipul sama dengan Alwi Shihab yaitu rangkap jabatan. Gus Ipul merupakan Sekjen PKB yang diangkat oleh SBY sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PPDT).
Lukman Edy
Sama seperti Alwi Shihab dan Saifullah Yusuf, Lukman Edy yang kala itu menjabat sebagai Sekjend PKB ditunjuk sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PPDT) juga dipecat oleh Gus Dur. Alasannya, karena di PKB tidak boleh rangkap jabatan.
Muhaimin Iskandar
Muhaimin diminta mundur dari posisi Ketua Umum Partai melalui rapat Pleno Partai yang digelar Rabu (26/3). Dalam rapat tersebut, 20 orang meminta Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin untuk mundur. Muhaimin dianggap tidak loyal kepada Gus Dur, dan sering mengambil keputusan sendiri. Cak Imin juga dianggap tidak mendukung pencalonan Gus Dur sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2009 mendatang. (fik)
NB: sudah dimuat di halaman fokus Harian Aceh, Senin 31 Maret 2008
Tuduhan Gus Dur, yang sering dinilai aneh ini tentu saja sangat menyakitkan bagi Muhaimin, apalagi SBY karena namanya di bawa-bawa. Tapi, begitulah Gus Dur, sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversi. Namun, bagi Cak Imin, isyarat itu sebagai ancaman atas posisinya, karena tuduhan itu terjadi di saat posisi Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB hasil Muktamar Semarang, bagaikan di ujung tanduk. Gus Dur merasa Cak Imin mengecewekannya.
Gus Dur merasa, Cak Imin sering mengambil keputusan sendiri, tanpa merasa perlu bermusyawarah dengan Gus Dur. Tuduhan Gus Dur, tentu saja cukup beralasan, pasalnya, saat Erman Suparno diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi oleh Presiden SBY, Gus Dur tak pernah diajak bicara oleh Cak Imin. Demikian pula ketika Lukman Edy yang kala itu menjabat sebagai Sekjend PKB ditunjuk sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PPDT), Gus Dur merasa belum pernah diajak bicara oleh Cak Imin dan merasa ditinggalkan.
Imbas dari kekecewaan Gus Dur ini, DPW PKB Jawa Timur pimpinan Nahrawi dibekukan. Saat itu, isu Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengganti Cak Imin mulai berhembus. Apalagi, banyak pihak menilai, sejak muncul konflik internal itu, PKB di bawah Gus Dur dan Cak Imin dinilai rapuh. Hal ini terbukti, karena anggota Fraksi PKB di DPR dan DPRD pimpin DPP PKB pimpinan KH Abdurrahman Chudlori dan Chairul Anam versi Muktamar Surabaya sulit direcall (diganti).
PKB versi Muktamar Surabaya ini lahir akibat perseturuan antara Gus Dur dan Cak Imin di satu pihak dengan ulama sepuh NU yang tergabung dalam forum Langitan di lain pihak. Muktamar ini sendiri digelar, sebagai bentuk kekecewaan ulama terhadap Muktamar semarang yang memilih Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro dan Cak Imin sebagai Ketua Dewan Tanfidz. Ulama sepuh menganggap hasil muktamar Semarang tidak sah.
Akhirnya, perseturuan itu berakhir pada gugat-menggugat secara hukum, antara Alwi Shihab dengan Gus Dur. Tak hanya itu. Kubu PKB Alwi-Gus Ipul yang didukung ulama Forum Langitan kemudian mengadakan Muktamar di Surabaya. Hasilnya, terbentuklah kepengurusan DPP PKB pimpinan Abdurrahman Chudlori-Choirul Anam.
Padahal, ulama sepuh langitan selama ini dikenal sangat setia pada Gus Dur. Tapi, pertentangan itu sudah sulit didamaikan, Gus Dur pun tidak lagi menghormati para kiai sepuh itu. Akibatnya, konflik melebar, apalagi hasil gugatan terhadap Muktamar Semarang oleh kubu Alwi dan ulama sepuh dimenang oleh Gus Dur. Mengantisipasi hal itu, sebanyak 17 ulama NU akhirnya mendirikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Ponpes Langitan, Tuban, 31 Maret 2007 lalu.
Cak Imin sendiri, merasa posisinya juga terancam. Meskipun sampai saat ini belum bisa menerima hasil Sidang Pleno yang meminta dirinya mengundurkan diri, Cak Imin masih berharap posisinya sebagai Ketua Umum tetap dipertahankan. Jika Cak Imin tidak melakukan tabayyun (klarifikasi), bisa jadi posisinya sebagai Ketua Umum juga akan terdepak. Setidaknya, hasil rapat Pleno sudah menunjukkan kepercayaan terhadap Muhaimin menipis. Kini Muhaimin tinggal menghitung hari. [dari berbagai sumber]
Mereka yang Dipecat Gus Dur
Matori Abdul Jalil
Matori dipecat oleh Gus Dur, karena menghadiri Sidang Istimewa MPR yang melengserkan Gus Dur dari posisi Presiden RI Tahun 2001. Matori dianggap secara terang-terangan mendukung Megawati sebagai Presiden menggantikan Gus Dur. Padahal, sikap politik PKB saat itu, menolak SI MPR dan menganggap gerakan yang dimotori Amien Rais Cs tidak sah. Gus Dur membekukan DPR/MPR.
Alwi Shihab
Alwi Shihab dipecat dari posisi Ketua Umum PKB karena diangkat oleh Presiden SBY sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Alasan pemecatan itu, karena dalam PKB tidak boleh rangkap jabatan. Alwi Shihab bersama kiai sepuh NU mendirikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
Saifullah Yusuf
Alasan pemecatan Saifullah Yusuf yang akrab disapai Gus Ipul sama dengan Alwi Shihab yaitu rangkap jabatan. Gus Ipul merupakan Sekjen PKB yang diangkat oleh SBY sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PPDT).
Lukman Edy
Sama seperti Alwi Shihab dan Saifullah Yusuf, Lukman Edy yang kala itu menjabat sebagai Sekjend PKB ditunjuk sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PPDT) juga dipecat oleh Gus Dur. Alasannya, karena di PKB tidak boleh rangkap jabatan.
Muhaimin Iskandar
Muhaimin diminta mundur dari posisi Ketua Umum Partai melalui rapat Pleno Partai yang digelar Rabu (26/3). Dalam rapat tersebut, 20 orang meminta Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin untuk mundur. Muhaimin dianggap tidak loyal kepada Gus Dur, dan sering mengambil keputusan sendiri. Cak Imin juga dianggap tidak mendukung pencalonan Gus Dur sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2009 mendatang. (fik)
NB: sudah dimuat di halaman fokus Harian Aceh, Senin 31 Maret 2008
Tags:
fokus