
Setelah membuka halaman pertama, dan membacanya, terutama analisis politik atau tulisan analisis teknologi, saya baca sampai habis, halaman selanjutnya yang saya buka adalah halaman Opini. Namun, tidak semua opini saya baca, biasanya satu atau dua opini saja, serta Tajuk Rencana. Langkah selanjutnya, sudah pasti saya buka halaman Olahraga dan membaca berita bola, setelah itu baru saya baca berita ringan yaitu halaman Nama dan Peristiwa, sambil melihat berita iklan.

Sebab, jika benar itu disengaja, yaitu memotret Masjid dari celah yang menyerupai Bintang Daud, berarti muncul kesan penghinaan, bahwa gambar Masjid dilindungi oleh Bintang Daud. Entahlah, itu mungkin hanya cara pandang saya saja. Namun, bagaimana jadi ada maksud lain di balik pemuatan foto tersebut? Saya bukan mencari sensasi, cuma mencoba melihat sesuatu secara mendalam saja. Soalnya, KOMPAS menjadi media yang setiap saat say abaca, baik versi cetak maupun versi online. Jadi, agar tidak menimbulkan macam-macam, saya mencoba mengomentari sedikit saja, mudah-mudahan KOMPAS tetap menjunjung tinggi pluralism dan tidak melakukan penghinaan terhadap penganut suatu agama. Kita tahu KOMPAS sudah sangat professional dalam menyajikan sebuah berita, sehingga menjadi bacaan sehari-hari masyarakat di sini, termasuk saya. Terima kasih.
Tags:
serba serbi