Belakangan ini saya jarang tidur malam. Saya menjalani kehidupan yang tak normal. Padahal Tuhan menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat (tidur+ibadah). Itu sudah merupakan ketetapan dan diamini oleh semua orang. Tapi, apa hendak dikata, saya mengubahnya: malam bekerja, siang untuk tidur. Kehidupan yang tidak normal. Saya pun menyebut diri 'lelaki penakluk malam'.
"Tidak baik selalu bergadang, Tuhan menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat," pesan seorang kawan. Saya mengiyakan saja tanpa mampu mengubah kebiasaan tidak normal tersebut. Ada juga yang selalu mengingatkan agar selesai bekerja langsung istirahat, tetap tak pernah kugubris.
Saya hanya ingin bilang inilah konsekuensi kerja di media yang terbit harian dan kita kerja di bagian redaksi. Meski saya menyadari tak baik bagi kesehatan. Tapi, apa boleh buat? Sejak dulu saya menggemari pekerjaan ini. Saya tidak suka kerja sebagai PNS, yang menurut saya memuakkan dan membuat kita tak kreatif.
Sebenarnya, jika saya mau, pasti bisa, karena biasanya semua pekerjaan selesai jam 02.00 malam. Selesai kerja langsung pulang. Tapi, saya tak bisa melakukannya. Selesai kerja, saya masih betah mengotak-atik internet, mempercantik blog, main facebook, baca kompasiana, chatting, jelajah blog orang, baca berita, dan aktivitas lainnya. Malah, saya selalu membaca Kompas edisi besok pada jam 03.00 lewat setelah webnya diupdate.
Besok saya tak perlu lagi membaca edisi cetak, karena sudah membaca edisi online. Saya sudah tahu besok laporan utama Kompas tentang apa, dan tulisan apa yang paling diminati di web. Ada kepuasan batin, meski untuk itu saya harus bergadang. Setelah itupun saya tak lantas tidur. Jika lapar, saya tak pulang ke rumah, melainkan memilih nongkrong di Simpang Surabaya mengisi perut, sampai warung tutup seperti malam ini.
Untung saja ada bola, jadi tak merasa kehadiran saya sia-sia. Saya malah menonton beberapa pertandingan, sambil membuka halaman demi halaman web dengan ponsel. Duh, betapa mudah dan asyiknya melakukan beberapa aktivitas sekaligus: nonton, makan, dan buka internet. Saya juga bisa memperbaharui isi blog sambil sesekali melihat bola, seperti posting yang sedang anda baca ini.
Oya, sepertinya mata saya sudah ga kuat. Jari-jari saya juga udah lelah menekan tombol ponsel. Jam juga sudah menunjukkan jam 05.12. Sepertinya sudah pagi. Saya harus pulang untuk istirahat. Saya menyongsong 'malam' dalam pengertian saya si 'lelaki penakluk malam'.
"Tidak baik selalu bergadang, Tuhan menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat," pesan seorang kawan. Saya mengiyakan saja tanpa mampu mengubah kebiasaan tidak normal tersebut. Ada juga yang selalu mengingatkan agar selesai bekerja langsung istirahat, tetap tak pernah kugubris.
Saya hanya ingin bilang inilah konsekuensi kerja di media yang terbit harian dan kita kerja di bagian redaksi. Meski saya menyadari tak baik bagi kesehatan. Tapi, apa boleh buat? Sejak dulu saya menggemari pekerjaan ini. Saya tidak suka kerja sebagai PNS, yang menurut saya memuakkan dan membuat kita tak kreatif.
Sebenarnya, jika saya mau, pasti bisa, karena biasanya semua pekerjaan selesai jam 02.00 malam. Selesai kerja langsung pulang. Tapi, saya tak bisa melakukannya. Selesai kerja, saya masih betah mengotak-atik internet, mempercantik blog, main facebook, baca kompasiana, chatting, jelajah blog orang, baca berita, dan aktivitas lainnya. Malah, saya selalu membaca Kompas edisi besok pada jam 03.00 lewat setelah webnya diupdate.
Besok saya tak perlu lagi membaca edisi cetak, karena sudah membaca edisi online. Saya sudah tahu besok laporan utama Kompas tentang apa, dan tulisan apa yang paling diminati di web. Ada kepuasan batin, meski untuk itu saya harus bergadang. Setelah itupun saya tak lantas tidur. Jika lapar, saya tak pulang ke rumah, melainkan memilih nongkrong di Simpang Surabaya mengisi perut, sampai warung tutup seperti malam ini.
Untung saja ada bola, jadi tak merasa kehadiran saya sia-sia. Saya malah menonton beberapa pertandingan, sambil membuka halaman demi halaman web dengan ponsel. Duh, betapa mudah dan asyiknya melakukan beberapa aktivitas sekaligus: nonton, makan, dan buka internet. Saya juga bisa memperbaharui isi blog sambil sesekali melihat bola, seperti posting yang sedang anda baca ini.
Oya, sepertinya mata saya sudah ga kuat. Jari-jari saya juga udah lelah menekan tombol ponsel. Jam juga sudah menunjukkan jam 05.12. Sepertinya sudah pagi. Saya harus pulang untuk istirahat. Saya menyongsong 'malam' dalam pengertian saya si 'lelaki penakluk malam'.
Tags:
biografi