Tsunami 26 Desember 2004 silam membuat sebagian arsip dan prasasti tentang Aceh musnah. Buku-buku tentang Aceh yang tersimpan di Pusat Dokumentasi Informasi Aceh (PDIA) ikut hilang dihantam tsunami. Aceh kehilangan ribuan naskah kuno dan bersejarah. Kita mungkin harus menangis, karena selama ini banyak buku-buku sejarah tentang Aceh tak tersimpan di sini, sebagian tersimpan di pustaka Leiden, di pustaka di Inggris, Amerika dan di sejumlah pustaka di Paris. Naskah-naskah tersebut menjadi sulit untuk dijamah, kecuali oleh sebagian kecil orang saja. Sementara masyarakat Aceh yang tak memiliki akses ke sejumlah pustaka tersebut pasti akan mencari-cari di pustaka-pustaka di Aceh. Beruntung jika buku tersebut masih tersedia.
Ketika referensi tentang Aceh menghilang, generasi Aceh ke depan akan kehilangan pengetahuan sejarah tentang negerinya. Jika hal itu terjadi, menjadi benar apa yang sering disebut Cicero, pakar retorika dari Romawi kuno; “Jika kita tidak mengetahui apa yang terjadi sebelum kita lahir, berarti kita hanyalah anak kecil.”
Beruntung kemudian, sejumlah buku tentang Aceh masih tersimpan dengan baik di negara-negara yang disebutkan di atas. Rekaman atas sejarah Aceh yang juga ditulis oleh orang-orang asing tersebut kita sangat yakin, masih tersedia, meski tidak ada di sini (Aceh).
Saya senang sekali ketika dalam sebuah diskusi dengan Hari Teguh Patri diberitahu tentang situs yang berisi tentang buku tentang Aceh dan dapat didownloads dengan gratis.
Kini, sebagian buku itu malah bisa didownloads secara gratis di situs yang disedikan dan dibiayai oleh Menteri Pendidikan Belanda, yang dikelola oleh KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde) di Leiden. KITLV tersebut menyedikan sebagian besar literatur tentang Aceh secara digital untuk diserahkan kepada masyarakat Aceh.
Proyek tersebut terutama untuk proses digitalisasi sejumlah literatur tentang Aceh diawasi oleh Perpustakaan Kerajaan di Den Haag.
Di website ini terdapat lebih kurang 656 file buku Aceh secara digital dalam format pdf yang bisa didownloads. Informasi dalam website Aceh Books disebutkan bahwa judul-judul lain yang berhubungan dengan Aceh akan ditambahkan seiring tahun 2009. Buku-buku dalam website ini terdapat dalam sejumlah bahasa seperti Indonesia, Aceh, Inggris, Belanda dan juga dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit, baik yang ada di Indoensia maupun di Eropa. Buku-buku tersebut tertanggal mulai abad 17 hingga hari ini.
Jika anda ingin membaca atau juga mendownloads-nya bisa langsung menuju website Aceh Books di Aceh Books. Sebaiknya segera didownloads sebelum website ini ditutup atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Update (30 November 2021): situs acehbooks.org kini dikelola oleh Universitas Leiden. Bukunya sudah tidak bisa didownload lagi, hanya bisa dibaca secara online. Bisa diakses di link ini.
Tags:
internet