The Enemy, Film Pelarian Aceh

Pada 18 April 2011 silam, The Enemy, resmi dirilis ke publik melalui website www.dayfc.net. Film ini digarap oleh anak-anak muda Aceh yang kini bermukim di Denmark. Mereka tinggal di salah satu Negara di Skandanavia itu dalam status sebagai pengungsi politik. Sebagian ada yang sudah kembali ke Aceh pasca-damai, namun banyak juga yang masih bertahan.

The Enemy merupakan film perdana hasil produksi Danes Acehnese Youth Film Club (DAYFC). DAYFC adalah sebuah klub film anak muda yang berbasis di Denmark. DAYFC didirikan oleh beberapa pemuda yang meminati dunia perfilman, seperti Makmur Habib, Tarmizi Busu, Husaini Aziz, Ishak Yusuf dan beberapa kawan lainnya.

“Kita bentuk klub ini untuk mengasah bakat pemuda Aceh di luar negeri dalam dunia perfilman,” kata Tarmizi Busu. Tarmizi berharap melalui DAYFC nantinya akan lahir aktor maupun sutradara profesional dari anak-anak Aceh di luar negeri, terutama Denmark.

Tarmizi, pria Busu, Pidie sudah 7 lebih bermukim di Denmark. Dia mendapatkan suaka politik ke Denmark ketika masih berada di Malaysia. Menurutnya, semenjak didirikan pada 4 April 2010, DAYFC  telah memproduksi film The Enemy sebagai film perdana. “Kita berharap nanti bisa terus memproduksi film-film ini, terutama soal kehidupan orang Aceh di luar negeri,” lanjutnya.

Membuat film diakui Tarmizi sangat sulit, apalagi dukungan peralatan yang sangat terbatas. Pun demikian, berkat kegigihan dan kesabaran dari kru, mereka berhasil juga menyelesaikan film pertama. “Kita akui film pertama ini sangat banyak kekurangan, tapi ke depan kita akan terus meningkatkan kualitas,” katanya.

Lalu, tentang apa film The Enemy? Tarmizi menceritakan, The Enemy mengisahkan tentang pembunuhan Zaki, anak bos mafia, Don John (yang diperankan Makmor Habib). Film ini juga bercerita tentang jaringan pengedaran narkoba.

“Persaingan sesama pengikut Don John dalam merebut pengaruh dan kekuasaan menjadikan film ini sedikit menegangkan,” katanya.

Oh ya, pemain di film ini tak hanya anak Aceh, tetapi juga ada dari Denmark, Brian dan Nicole. Hal ini menambah daya tarik film ini. Selain itu, kata-kata Aceh yang keluar dari pemain film ini sangat khas dan fasih. Ada beberapa kalimat yang membuat kita tersenyum. Penasaran? Download di website www.dayfc.net  atau di YouTube. []

Previous Post Next Post