Pulang dari kantor, aku tak tahu harus lakukan apa. Jarum jam menunjuk pada angka 4 lewat 52 menit. Iseng-iseng saya mencoba menulis di blog menggunakan HP, mau coba apa hasil tulisannya rapi atau tidak. Jika nanti hasilnya rapi, sambil tidur aku berniat menulis hal-hal ringan.
Oya, sebelumnya, Saya ingin cerita dulu, hari ini, Kamis (13/11), temanku, namanya Stania yang sekarang bekerja untuk TV Aljazeera kantor perwakilan Kuala Lumpur berkunjung ke Aceh. Dia menggunakan pesawat Air Asia, berangkat pukul 16.00, dan tiba di Aceh pukul 16.25. Dia tak memintaku menjemput ke Bandara, melainkan menanyakan hotel yang murah di Banda Aceh.
Namun karena ini kunjungan pertama dia ke Aceh, saya minta bantu sama teman kantor untuk menjemputnya ke Bandara. Soalnya, saya lagi deadline. Sang teman setiba di bandara menghubungi dan bilang tidak ada lagi pesawat yang mendarat, kecuali Garuda. Katanya pesawat dari Malaysia baru tiba lagi jam 9 malam.
Berkali-kaki sang teman kantor SMS bahwa tak ada orang lagi di Bandara. Aku jadi tidak enak juga, apa temanku tak jadi berangkat. Aku coba sms udah di mana, apa jadi ke Aceh. Eh, tak lama kemudian dia balas bahwa mau check in di Hotel Siwah. Buru-buru aku sms kawan satu kantor agar segera balik.
Aku ketemu kawanku itu ketika ikut workshop peace journalism di Jakarta akhir tahun 2006 di hotel Millenium. Saat itu dia masih kerja di radio 68H Jakarta. Kami kenalan dan saling tukar nomor kontak. Namun, setelah itu kami jarang kontak, kecuali bulan April kemarin ketika dia butuh nomor kontak seorang kawan di Aceh.
Tapi aku senang ketemu dia lagi. Pukul 12 malam aku jemput di ke Siwah dan kami nongkrong di Sp. Surabaya. Kami banyak cerita-cerita tentang aktivitas kami masing-masing. Ternyata dia kerja di Aljazeera dan kini menetap di Malaysia.
Udah ya, segini dulu. Rupayanya capek juga mengetik di Handphone. []
Oya, sebelumnya, Saya ingin cerita dulu, hari ini, Kamis (13/11), temanku, namanya Stania yang sekarang bekerja untuk TV Aljazeera kantor perwakilan Kuala Lumpur berkunjung ke Aceh. Dia menggunakan pesawat Air Asia, berangkat pukul 16.00, dan tiba di Aceh pukul 16.25. Dia tak memintaku menjemput ke Bandara, melainkan menanyakan hotel yang murah di Banda Aceh.
Namun karena ini kunjungan pertama dia ke Aceh, saya minta bantu sama teman kantor untuk menjemputnya ke Bandara. Soalnya, saya lagi deadline. Sang teman setiba di bandara menghubungi dan bilang tidak ada lagi pesawat yang mendarat, kecuali Garuda. Katanya pesawat dari Malaysia baru tiba lagi jam 9 malam.
Berkali-kaki sang teman kantor SMS bahwa tak ada orang lagi di Bandara. Aku jadi tidak enak juga, apa temanku tak jadi berangkat. Aku coba sms udah di mana, apa jadi ke Aceh. Eh, tak lama kemudian dia balas bahwa mau check in di Hotel Siwah. Buru-buru aku sms kawan satu kantor agar segera balik.
Aku ketemu kawanku itu ketika ikut workshop peace journalism di Jakarta akhir tahun 2006 di hotel Millenium. Saat itu dia masih kerja di radio 68H Jakarta. Kami kenalan dan saling tukar nomor kontak. Namun, setelah itu kami jarang kontak, kecuali bulan April kemarin ketika dia butuh nomor kontak seorang kawan di Aceh.
Tapi aku senang ketemu dia lagi. Pukul 12 malam aku jemput di ke Siwah dan kami nongkrong di Sp. Surabaya. Kami banyak cerita-cerita tentang aktivitas kami masing-masing. Ternyata dia kerja di Aljazeera dan kini menetap di Malaysia.
Udah ya, segini dulu. Rupayanya capek juga mengetik di Handphone. []
Tags:
Blogging