Para pembaca sekalian, selamat tahun baru 2014, ya! Semoga di tahun 2014 ini kita menjadi lebih baik lagi. Mengisi liburan kali ini, pemilik blog jumpueng menurunkan tulisan yang agak ringan: panduan pengajuan visa pelajar ke luar negeri. Maklum saja, di tahun 2014 cukup banyak tersedia beasiswa yang diberikan lembaga penyedia beasiswa belajar ke luar negeri seperti Stuned, Fullbright, Erasmus Mundus, ADS Australia, Mundus Journalism maupun dari Dikti. Jadi segera siapkan aplikasi dan segala keperluan, siapa tahu Anda menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut.
Belajar ke luar negeri, tentu saja, berbeda dengan sekadar jalan-jalan atau melancong. Keduanya memang mutlak membutuhkan visa untuk izin tinggal di Negara tersebut. Tetapi, khusus yang ingin melanjutkan studi (belajar), yang kita butuhkan adalah visa pelajar.
Apakah semua Negara mensyaratkan visa pelajar? Ya, tapi ada yang tidak juga sih. Seperti ke Selandia Baru, misalnya, jika ingin mengikuti kursus singkat di bawah 3 bulan, Anda tidak memerlukan visa. Namun, jika Anda ingin melanjutkan studi ke salah satu negara di Eropa, ke Amerika Serikat, Canada, Australia, Jepang, dan Korea, anda mutlak membutuhkan visa pelajar.
Banyak orang mengatakan, mengurus visa itu sulit dan ribet. Iya, emang! Untuk masuk ke bioskop saja kita butuh karcis (tiket), apalagi ini mau ke negeri orang. Iya, kan? Banyak yang bilang mengurus visa itu prosesnya panjang dan berlika-liku. Setelah itu pun, belum tentu dapat keluar visa. Bahkan ada orang yang begitu alergi mendengar kata ‘visa’. Karena dalam benaknya pasti terbayang pada sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh pihak kedutaan Negara yang ingin kita tuju. Pasti melelahkan dan menjengkelkan.
Saya memang pernah ke luar negeri (ke negara Eropa), tetapi proses pengurusan visa lancar-lancar saja. Kebetulan saat itu ngurus visa-nya kolektif. Selain itu, ketika Saya ke Eropa pada 2010 lalu, mengurus visa tidak serumit sekarang. Dulu, kita cukup mempersiapkan sejumlah berkas yang diperlukan, termasuk melampirkan undangan dari lembaga yang mengundang kita ke luar negeri, plus biaya administrasi, kita sudah bisa memiliki visa. Sekarang, saya dengar, siapa pun yang ingin ke Eropa (ke negara lain juga) ya harus mengurus visa sendiri dan mendatangi kantor kedutaan Negara yang dituju.
Lalu, bagaimana mengurus visa pelajar? Pastinya, prosesnya tidak jauh berbeda dengan mengurus visa biasa, meski masing-masing memberlakukan persyaratan yang berbeda-beda. Bagi yang mau melanjutkan studi, sangat penting melampirkan surat keterangan atau rekomendasi dari kampus tujuan. Tapi, jika kita kuliah dengan uang sendiri (tanpa beasiswa), maka kita perlu bukti rekening koran atau tabungan. Ini harus dilampirkan saat mengajukan visa. Selanjutnya, persiapkan diri anda untuk proses wawancara lebih lanjut dengan pihak kedutaan saat mengajukan visa.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajukan visa belajar ke sejumlah negara.
Belanda
Dalam situs Neso Indonesia disebutkan, agar dapat masuk ke Belanda untuk keperluan studi, Anda memerlukan visa dan izin tinggal. Menurut informasi di situs tersebut, perlu atau tidaknya Anda akan visa, sangat tergantung dari dua hal: Pertama, kewarganegaraan (sesuai yang tertera di paspor Anda). Kedua, jangka waktu tinggal (kurang atau lebih dari tiga bulan). Ketiga, tujuan tinggal. Jika selain untuk studi, silahkan cek website Imigrasi Belanda (Dutch Immigration and Naturalisation Service/IND) untuk melihat persyaratannya.
Jadi, mulailah cari tahu visa apa yang Anda butuhkan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pengurusan visa, kunjungi visa wizard yang akan menunjukkan prosedur keimigrasian yang berlaku untuk Anda.
Jika Anda sudah terdaftar di sebuah program studi, biasanya institusi tempat Anda belajar akan menghubungi Anda untuk memulai prosedur aplikasi visa. Jika tidak, mintalah bantuan dengan menghubungi bagian yang mengurus mahasiswa internasional, umumnya bagian International Office dari institusi tersebut.
Apa yang harus Anda persiapkan saat mengurus visa ke Belanda? Karena IND umumnya akan memproses aplikasi visa Anda dalam dua minggu, sebaiknya Anda memulai proses pengajuan visa lebih awal (sekitar tiga bulan sebelum Anda harus tiba di Belanda). Hal ini penting dilakukan agar Anda tidak terburu-buru saat menyiapkan dokumen.
Amerika Serikat
Beberapa waktu lalu, Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel menjanjikan kemudahan visa atau izin tinggal di Amerika bagi para mahasiswa Indonesia yang mau melanjutkan studi. Kepala para pelajar, tetap dikenakan syarat yang sama dalam mengurus visa tetapi bagi pelajar akan ada perhatian khusus. Menurutnya, kemungkinan visanya disetujui dan diberikan sangat besar.
Tak hanya soal kemudahan mengurus visa, pihak Kedutaan Besar AS juga meminta kampus-kampus di Amerika agar lebih banyak menawarkan program pendidikan untuk para pemuda dan orang tua di Indonesia. "Sebab sebagian besar beasiswa datang dari kampus juga, sebagai bagian dari program pendidikan tersebut," kata Marciel seperti dikutip sebuah media online ibukota.
Bagi yang ingin mengurus visa ke Amerika, kita harus tahu ada dua jenis visa untuk pelajar. Pertama adalah F-1, yaitu visa yang ditujukan bagi pelajar yang ingin menempuh jenjang studi di sejumlah institusi pendidikan di AS. Kedua, visa M-1, yaitu visa yang digunakan jika seseorang ingin melakukan riset non-akademis atau pendidikan kejuruan dan pelatihan di sejumlah lembaga di Amerika Serikat.
Bagi anggota keluarga seperti pasangan atau anak-anak yang ingin bergabung dengan pemegang visa utama, mereka membutuhkan turunan visa F atau M. Sementara visa kunjungan atau B-2 diperlukan jika hanya ingin berkunjung untuk liburan. Jika ingin bekerja, kita mutlak membutuhkan visa kerja. Untuk informasi selengkap-lengkapnya mengenai pengajuan visa belajar di AS juga dapat diperoleh di sejumlah situs seperti www.educationusa.info atau www.ustraveldocs.com. Anda bisa juga bertanya ke petugas Kedutaan Besar Amerika.
Perancis
Bagi yang ingin melanjutkan studi ke Perancis, kita harus tahu bahwa negara yang memiliki simbol Menara Eiffel ini mempunyai dua jenis visa, yaitu visa jangka panjang dan visa jangka pendek. Visa jangka panjang ini untuk masa studi lebih dari 90 hari atau lebih dari 3 bulan. Sementara itu, visa jangka pendek dipergunakan untuk masa belajar di Perancis yang kurang dari 90 hari atau kurang dari 3 bulan. Bagi yang ingin mengetahui tentang syarat apa saja yang kita butuhkan saat mengurus visa ke Perancis, kita dapat mengunjungi situs milik Campus France, salah satu organisasi yang menyediakan akses untuk mendapatkan visa belajar di Perancis. Ini alamat situs tersebut www.indonesie.campusfrance.org yang harus anda akses untuk mendapatkan visa belajar ke Perancis
Australia
Untuk mengurus visa pelajar ke Australia, bisa Anda lakukan dengan mengunjungi situs Australian Visa Aplication Centre (AVAC). Melalui situs tersebut, proses pembuatan Visa jadi jauh lebih mudah tanpa perlu jasa agen.
Selain itu, untuk mencari informasi tentang visa pelajar, Anda bisa mendapatkan informasi persyaratan visa yang lengkap di situs Department of Immigration and Citizenship atau jasa pendidikan internasional yang melayani akses pendidikan ke Australia. Jika memungkinkan, anda juga bisa mendatangi Kantor Kedutaan Besar Australia.
Inggris
Mengurus visa ke negeri Ratu Elizabeth tidak jauh berbeda dengan Australia, Anda juga bisa mencari tahu tentang pembuatan visa melalui Kedutaan Besar Inggris atau mengunjungi situs yang terkait untuk mengajukan aplikasi visa secara online, misalnya, melalui situs www.englishhuk.com atau www.ukba.homeoffice.gov.uk
Selandia Baru
Jika mengikuti kursus singkat yang kurang dari 3 bulan, Anda tidak memerlukan visa pelajar, tetapi cukup visa kunjungan. Namun, bila ingin menempuh pendidikan lebih dari 3 bulan, Anda perlu mendapatkan visa pelajar. Aplikasi dan pengajuan visa bisa diakses melalui situs www.immigration.govt.nz. Satu hal yang perlu diperhatikan, pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk memastikan Anda bebas dari penyakit TBC ketika akan mengunjungi Selandia baru. [diolah dari berbagai sumber]
Belajar ke luar negeri, tentu saja, berbeda dengan sekadar jalan-jalan atau melancong. Keduanya memang mutlak membutuhkan visa untuk izin tinggal di Negara tersebut. Tetapi, khusus yang ingin melanjutkan studi (belajar), yang kita butuhkan adalah visa pelajar.
Apakah semua Negara mensyaratkan visa pelajar? Ya, tapi ada yang tidak juga sih. Seperti ke Selandia Baru, misalnya, jika ingin mengikuti kursus singkat di bawah 3 bulan, Anda tidak memerlukan visa. Namun, jika Anda ingin melanjutkan studi ke salah satu negara di Eropa, ke Amerika Serikat, Canada, Australia, Jepang, dan Korea, anda mutlak membutuhkan visa pelajar.
Banyak orang mengatakan, mengurus visa itu sulit dan ribet. Iya, emang! Untuk masuk ke bioskop saja kita butuh karcis (tiket), apalagi ini mau ke negeri orang. Iya, kan? Banyak yang bilang mengurus visa itu prosesnya panjang dan berlika-liku. Setelah itu pun, belum tentu dapat keluar visa. Bahkan ada orang yang begitu alergi mendengar kata ‘visa’. Karena dalam benaknya pasti terbayang pada sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh pihak kedutaan Negara yang ingin kita tuju. Pasti melelahkan dan menjengkelkan.
Saya memang pernah ke luar negeri (ke negara Eropa), tetapi proses pengurusan visa lancar-lancar saja. Kebetulan saat itu ngurus visa-nya kolektif. Selain itu, ketika Saya ke Eropa pada 2010 lalu, mengurus visa tidak serumit sekarang. Dulu, kita cukup mempersiapkan sejumlah berkas yang diperlukan, termasuk melampirkan undangan dari lembaga yang mengundang kita ke luar negeri, plus biaya administrasi, kita sudah bisa memiliki visa. Sekarang, saya dengar, siapa pun yang ingin ke Eropa (ke negara lain juga) ya harus mengurus visa sendiri dan mendatangi kantor kedutaan Negara yang dituju.
Lalu, bagaimana mengurus visa pelajar? Pastinya, prosesnya tidak jauh berbeda dengan mengurus visa biasa, meski masing-masing memberlakukan persyaratan yang berbeda-beda. Bagi yang mau melanjutkan studi, sangat penting melampirkan surat keterangan atau rekomendasi dari kampus tujuan. Tapi, jika kita kuliah dengan uang sendiri (tanpa beasiswa), maka kita perlu bukti rekening koran atau tabungan. Ini harus dilampirkan saat mengajukan visa. Selanjutnya, persiapkan diri anda untuk proses wawancara lebih lanjut dengan pihak kedutaan saat mengajukan visa.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajukan visa belajar ke sejumlah negara.
Belanda
Dalam situs Neso Indonesia disebutkan, agar dapat masuk ke Belanda untuk keperluan studi, Anda memerlukan visa dan izin tinggal. Menurut informasi di situs tersebut, perlu atau tidaknya Anda akan visa, sangat tergantung dari dua hal: Pertama, kewarganegaraan (sesuai yang tertera di paspor Anda). Kedua, jangka waktu tinggal (kurang atau lebih dari tiga bulan). Ketiga, tujuan tinggal. Jika selain untuk studi, silahkan cek website Imigrasi Belanda (Dutch Immigration and Naturalisation Service/IND) untuk melihat persyaratannya.
Jadi, mulailah cari tahu visa apa yang Anda butuhkan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pengurusan visa, kunjungi visa wizard yang akan menunjukkan prosedur keimigrasian yang berlaku untuk Anda.
Jika Anda sudah terdaftar di sebuah program studi, biasanya institusi tempat Anda belajar akan menghubungi Anda untuk memulai prosedur aplikasi visa. Jika tidak, mintalah bantuan dengan menghubungi bagian yang mengurus mahasiswa internasional, umumnya bagian International Office dari institusi tersebut.
Apa yang harus Anda persiapkan saat mengurus visa ke Belanda? Karena IND umumnya akan memproses aplikasi visa Anda dalam dua minggu, sebaiknya Anda memulai proses pengajuan visa lebih awal (sekitar tiga bulan sebelum Anda harus tiba di Belanda). Hal ini penting dilakukan agar Anda tidak terburu-buru saat menyiapkan dokumen.
Amerika Serikat
Beberapa waktu lalu, Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel menjanjikan kemudahan visa atau izin tinggal di Amerika bagi para mahasiswa Indonesia yang mau melanjutkan studi. Kepala para pelajar, tetap dikenakan syarat yang sama dalam mengurus visa tetapi bagi pelajar akan ada perhatian khusus. Menurutnya, kemungkinan visanya disetujui dan diberikan sangat besar.
Tak hanya soal kemudahan mengurus visa, pihak Kedutaan Besar AS juga meminta kampus-kampus di Amerika agar lebih banyak menawarkan program pendidikan untuk para pemuda dan orang tua di Indonesia. "Sebab sebagian besar beasiswa datang dari kampus juga, sebagai bagian dari program pendidikan tersebut," kata Marciel seperti dikutip sebuah media online ibukota.
Bagi yang ingin mengurus visa ke Amerika, kita harus tahu ada dua jenis visa untuk pelajar. Pertama adalah F-1, yaitu visa yang ditujukan bagi pelajar yang ingin menempuh jenjang studi di sejumlah institusi pendidikan di AS. Kedua, visa M-1, yaitu visa yang digunakan jika seseorang ingin melakukan riset non-akademis atau pendidikan kejuruan dan pelatihan di sejumlah lembaga di Amerika Serikat.
Bagi anggota keluarga seperti pasangan atau anak-anak yang ingin bergabung dengan pemegang visa utama, mereka membutuhkan turunan visa F atau M. Sementara visa kunjungan atau B-2 diperlukan jika hanya ingin berkunjung untuk liburan. Jika ingin bekerja, kita mutlak membutuhkan visa kerja. Untuk informasi selengkap-lengkapnya mengenai pengajuan visa belajar di AS juga dapat diperoleh di sejumlah situs seperti www.educationusa.info atau www.ustraveldocs.com. Anda bisa juga bertanya ke petugas Kedutaan Besar Amerika.
Perancis
Bagi yang ingin melanjutkan studi ke Perancis, kita harus tahu bahwa negara yang memiliki simbol Menara Eiffel ini mempunyai dua jenis visa, yaitu visa jangka panjang dan visa jangka pendek. Visa jangka panjang ini untuk masa studi lebih dari 90 hari atau lebih dari 3 bulan. Sementara itu, visa jangka pendek dipergunakan untuk masa belajar di Perancis yang kurang dari 90 hari atau kurang dari 3 bulan. Bagi yang ingin mengetahui tentang syarat apa saja yang kita butuhkan saat mengurus visa ke Perancis, kita dapat mengunjungi situs milik Campus France, salah satu organisasi yang menyediakan akses untuk mendapatkan visa belajar di Perancis. Ini alamat situs tersebut www.indonesie.campusfrance.org yang harus anda akses untuk mendapatkan visa belajar ke Perancis
Australia
Untuk mengurus visa pelajar ke Australia, bisa Anda lakukan dengan mengunjungi situs Australian Visa Aplication Centre (AVAC). Melalui situs tersebut, proses pembuatan Visa jadi jauh lebih mudah tanpa perlu jasa agen.
Selain itu, untuk mencari informasi tentang visa pelajar, Anda bisa mendapatkan informasi persyaratan visa yang lengkap di situs Department of Immigration and Citizenship atau jasa pendidikan internasional yang melayani akses pendidikan ke Australia. Jika memungkinkan, anda juga bisa mendatangi Kantor Kedutaan Besar Australia.
Inggris
Mengurus visa ke negeri Ratu Elizabeth tidak jauh berbeda dengan Australia, Anda juga bisa mencari tahu tentang pembuatan visa melalui Kedutaan Besar Inggris atau mengunjungi situs yang terkait untuk mengajukan aplikasi visa secara online, misalnya, melalui situs www.englishhuk.com atau www.ukba.homeoffice.gov.uk
Selandia Baru
Jika mengikuti kursus singkat yang kurang dari 3 bulan, Anda tidak memerlukan visa pelajar, tetapi cukup visa kunjungan. Namun, bila ingin menempuh pendidikan lebih dari 3 bulan, Anda perlu mendapatkan visa pelajar. Aplikasi dan pengajuan visa bisa diakses melalui situs www.immigration.govt.nz. Satu hal yang perlu diperhatikan, pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk memastikan Anda bebas dari penyakit TBC ketika akan mengunjungi Selandia baru. [diolah dari berbagai sumber]