Obamania Melanda Dunia

Popularitas nama obama, sulit ditandingi Hillary Clinton, khususnya di jagat internet. Tak aneh jika Keith Reinhard, chairman emeritus di DDB Wordwide, memuji Obama setinggi langit. ”Barack Obama adalah tiga hal yang paling anda idam-idamkan sebagai sebuah merek: dia baru, berbeda, dan menarik.”
Burhan Sholihin, seorang jurnalis, menulis di Blog Tempo tentang Obama juga tak bisa untuk tidak memuji: Membaca Barack Obama di ranah maya seperti membaca sebuah letusan dahsyat. Namanya berpijar-pijar terang, mengembuskan angin baru. Itulah persepsi di benak orang-orang iklan.

Apa yang disampaikan kedua orang di atas sama sekali tidak berlebihan. Karena, di internet, nama obama sangat berkibar-kibar. Tak pernah terjadi sebelumnya, bahwa seorang kandidat presiden begitu digandrungi di dunia internet. Malah, Obama dianggap telah melakukan model kampanye dengan sistem modern.

Obama, misalnya, menggunakan situs model generasi Web 2.0 (baca: web-to-o). Di dunia internet disebut sebagai model interaktif, atau era di mana internet atau situs menyodorkan informasi dari dua arah, penerbit dan pembaca. Pembaca tidak didikte menerima apa saja isi di dalam sebuah situs, melainkan ikut memberikan komentar atau mengirim berita melalui forum, terhadap berita yang ada. Model seperti ini mendekatkan pembaca dengan sebuah situs, karena mereka merasa ikut dilibatkan dalam suatu diskusi atau topik.

Sementara Hillary, menggunakan BlackBerry untuk situsnya, yang mencerminkan pribadinya yang efisien, seperti pengusaha, dan masih menyembah Web 1.0, internet model ortodok dan kaku, karena berita hanya disajikan oleh situs dengan cara satu arah, dari penerbit situs ke pembaca. Pembaca sama sekali tidak dilibatkan untuk berinteraktif.

Karenanya, sangat wajar jika popularitas Obama di internet jauh mengalahkan Hillary. Apalagi, Obama cukup piawai memanfaatkan situs jejaring sosial, seperti friendster, youtube, dan facebook. Lewat situs-situs ini, nama obama menyebar seperti virus dari mulut ke mulut atau dari blog ke blog. Tak hanya itu, di situs Obama, kita bisa membuat blog, dan menulis apa saja. Itulah kemudahan yang diberikan Obama kepada pembaca.

Hasilnya luar biasa, karena Obama mendulang dukungan dari para remaja, yang memang menggandrungi situs-situs tersebut. Tak hanya itu, dukungan yang diberikan dari dunia maya, mengubah menjadi dukungan suara di dunia nyata. Bahkan, jumlah klik di dunia internet juga memberikan kemudahan lain bagi Obama berupa sumbangan untuk dana kampanyenya.

Karena menggunakan model kampanye modern, tak pelak membuat pengunjung situsnya www.barackobama.com membludak. Di situs tersebut, pembaca tak hanya memperoleh informasi tentang kegiatan Obama, pidato Obama, atau jumlah delegasi yang dikumpulkan Obama, melainkan pembaca dapat membuat blog, dan berkomunikasi dengan para pendukung Obama.

Akibatnya, popularitas situs www.barackobama.com jauh mengalahkan situs Hillary www.hillaryclinton.com. Situs Alexa, www.alexa.com, sebagai situs yang sering digunakan untuk mengetahui popularitas atau rangking sebuah situs mencatat urutan rangking situs Obama yang jauh lebih baik daripada situs Hillary. Situs Obama menempati rangking 1,228, sementara situs Hillary hanya urutan 4,611 dari semua situs seluruh dunia.

Pertanyaan sekarang, siapa figur yang berada di balik kesuksesan Obama di dunia internet? Dia tak lain seorang pemuda berusia 24 tahun yang bernama Chris Hughes. Empat tahun lalu, dia kuliah di Harvard University, membantu Mark Zuckerberg dan Dustin Moskovitz meluncurkan situs Facebook. Kini, Hughes memilih ada di balik kampanye online Obama. Dia tak datang dengan membawa serangkaian kode-kode rumit situs web. Dia memboyong keahliannya mengorganisasi massa secara online.

“Kami berupaya agar orang-orang di level paling dasar tahu bagaimana, di mana, dan mengapa harus bergabung dengan kaukus Obama di Iowa, misalnya,” kata Hughes seperti ditulis Burhan Sholihin. Jejaring sosial lokal, seperti Facebook, adalah tempat ideal untuk melakukan itu. Murah dan efektif.

“Kampanye di Internet jauh lebih dinamis ketimbang media konvensional lainnya,” kata Profesor Christine Williams dari Bentley College. BarrackObama.com, yang menyajikan berita terkini, video, foto, ringtone, dan widget, selalu membuat para pendukung Obama terus kembali ke situs ini. Obamaniacs, para pendukung Obama, dapat membuat blog serta mengirimkan opini mereka soal kebijakan publik.

Jika di dunia maya, Obama begitu perkasa mengalahkan Hillary, bagaimana dengan dunia nyata? Secara nasional, selama ini Obama mengumpulkan 1.637 delegasi ketimbang Hillary Clinton yang mengumpulkan 1.502 delegasi. Sementara jumlah yang diperlukan untuk memenangkan nominasi presiden dari partai Demokrat adalah 2.025 delegasi.

Tak hanya itu, mayoritas pendukung partai Demokrat yakin bahwa Senator Barack Obama mempunyai kesempatan lebih baik dalam mengalahkan Senator John McCain ketimbang Hillary Rodham Clinton pada perebutan puncak kekuasaan di Gedung Putih bulan November 2008.

Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan oleh AP-Yahoo! News poll menunjukkan bahwa pendukung Demokrat tak lagi melihat Hillary sebagai calon terkuat partai untuk lolos ke Gedung Putih. (fik/dbs)

ha210408

Post a Comment

Previous Post Next Post