Teman-teman para pembaca blog JUMPUENG, saya harap tidak terkejut dengan tampilan baru blog ini. Perubahan tampilan blog ini memang disengaja, bukan karena lagi senang mengotak-atik. Bukan pula karena teungoh mangat bu bungoh.
Sebenarnya, saya sudah berjanji pada diri sendiri, tak akan mengganti lagi template blog JUMPUENG. Menurut saya, template yang ada sekarang sudah cukup rapi, bagus dan enak dilihat. Tapi, sudah tahu kan, template bagus itu tak selamanya penting. Template itu ibaratnya baju, hanya penampilan dari luar. Baju bisa saja bagus, mentereng, mewah dan mahal, tapi belum tentu dalamnya juga demikian. “Hati orang siapa yang tahu, kan?” begitu sering kita dengar.
Ada yang lebih penting sebenarnya. Yaitu, bagaimana tulisan-tulisan yang kita publikasikan ada yang baca. Salah satu tanda bahwa tulisan tersebut dibaca adalah orang yang berkunjung ke blog kita selalu ramai. Mesin pencari juga selalu merujuk ke blog kita setiap ada pencarian suatu kata kunci, dan menempatkannya di halaman pertama. Muncul di halaman pertama pencarian kemungkinan blog kita dibuka cukup tinggi. Jika sudah dibuka, otomatis para pencari kata kunci tertentu tersebut pasti akan membaca tulisan di blog kita. Sederhananya demikian.
Ingat, blog bukan cuma untuk pajangan sendiri. Bukan untuk dibaca sendiri. Mana seru, kita yang tulis, kita pula yang baca, ya kan? Buat apa nge-blog, menulis [kadang-kadang serius dan bagus] tapi tak ada yang baca. Apalagi, jika mesin pencari seperti google, bing atau yahoo, tak mau merekomendasi blog kita di halaman pertama hasil pencarian. Sudah pasti, blog kita jadi sepi. Bagi para pencari dollar di internet atau internet marketing, blog sepi sama dengan bisnis yang mau gulung tikar.
Sebagai blogger atau penulis, tentu kita sedih jika blog sepi pengunjung. Blog sepi itu bisa diibaratkan seperti orang membuka lapak di sebuah pasar rakyat. Barang dagangan kita bagus-bagus, harga terjangkau, dan barang yang kita jual itu kebutuhan rumah tangga. Tapi jangankan ada orang beli, yang mampir atau sekadar bertanya-tanya saja tak ada. Sebagai penjual, kita tentu sedih, bukan? Kita juga pasti akan cemburu dengan pedagang di sebelah. Meski dagangannya biasa-biasa saja, dan tak sebagus serta sebanyak dagangan kita, tapi sangat ramai yang mampir dan membelinya.
Para pemilik blog juga punya pandangan demikian. Jika isinya blog bagus, tampilan menarik dan ringan dibuka, tetapi pengunjung yang mampir jarang, otomatis membuat kita menjadi malas. Kita juga akan cemburu pada blog tetangga, meski isinya biasa-biasa saja tetapi selalu ramai dikunjungi. Balum lagi jika mesin pencari lebih merekomendasi blog mereka, sementara blog kita diabaikan. Duh, rasanya sia-sia saja menulis bagus-bagus. Iya, kan?
Nah, karena kepentingan itu pula, blog JUMPUENG terpaksa ganti template atau tampilan. Ada masukan dari teman juga agar blog saya segera ganti ke template yang SEO Friendly. “Apa pula ini, pake SEO Friendly?” Saya sendiri bingung apa artinya ini. Yang saya tahu, SEO kependekan dari Search Engine Optimization. Apakah maksudnya bahwa blog kita harus ramah sama mesin pencari?
Ceritanya, ada kontes SEO dengan kata kunci Iklan Internet Murah Efektif BerkualitasIndonesia yang digelar SITTI. Hadiahnya cukup besar, juara 1 Rp15 juta. Saya bukan tertarik pada hadiah yang besar itu, melainkan ingin menguji seberapa terkenal blog saya. Tapi saya kecewa, di hasil pencarian tak ada blog saya. Jangankan di halaman pertama, halaman 10 juga tak ada. Kawan saya menyarankan agar segera ganti template yang ramah SEO. Begitu ceritanya, bagaimana ceritamu? Hehehe.
Mudah-mudahan, dengan ganti template baru yang ramah SEO, blog ini makin disukai mesin pencari. Jika ada orang yang mencari kata kunci sesuatu, mesin pencari merekomendasikan blog kita untuk nangkring di halaman pertama hasil pencarian. Sehingga makin ramai pengunjung yang terdampar di blog kita. Tak lagi sepi.
Tapi, dengan ganti template berarti saya sudah mengingkari janji sendiri. Ingkar janji itu salah satu ciri orang munafik. Jika kasus ganti template blog agar lebih baik dan banyak pembaca, itu bukan munafik namanya. “Yang munafik itu para politisi, calon gubernur, yang saat kampanye berjanji akan melakukan ‘ini’ dan ‘itu’ tapi ketika terpilih lupa pada janji itu, dan mengatakan bahwa mereka tak pernah berjanji demikian,” kata teman saya. Saya terdiam dan tak kuasa menanggapi komentarnya. []
Sebenarnya, saya sudah berjanji pada diri sendiri, tak akan mengganti lagi template blog JUMPUENG. Menurut saya, template yang ada sekarang sudah cukup rapi, bagus dan enak dilihat. Tapi, sudah tahu kan, template bagus itu tak selamanya penting. Template itu ibaratnya baju, hanya penampilan dari luar. Baju bisa saja bagus, mentereng, mewah dan mahal, tapi belum tentu dalamnya juga demikian. “Hati orang siapa yang tahu, kan?” begitu sering kita dengar.
Ada yang lebih penting sebenarnya. Yaitu, bagaimana tulisan-tulisan yang kita publikasikan ada yang baca. Salah satu tanda bahwa tulisan tersebut dibaca adalah orang yang berkunjung ke blog kita selalu ramai. Mesin pencari juga selalu merujuk ke blog kita setiap ada pencarian suatu kata kunci, dan menempatkannya di halaman pertama. Muncul di halaman pertama pencarian kemungkinan blog kita dibuka cukup tinggi. Jika sudah dibuka, otomatis para pencari kata kunci tertentu tersebut pasti akan membaca tulisan di blog kita. Sederhananya demikian.
Ingat, blog bukan cuma untuk pajangan sendiri. Bukan untuk dibaca sendiri. Mana seru, kita yang tulis, kita pula yang baca, ya kan? Buat apa nge-blog, menulis [kadang-kadang serius dan bagus] tapi tak ada yang baca. Apalagi, jika mesin pencari seperti google, bing atau yahoo, tak mau merekomendasi blog kita di halaman pertama hasil pencarian. Sudah pasti, blog kita jadi sepi. Bagi para pencari dollar di internet atau internet marketing, blog sepi sama dengan bisnis yang mau gulung tikar.
Sebagai blogger atau penulis, tentu kita sedih jika blog sepi pengunjung. Blog sepi itu bisa diibaratkan seperti orang membuka lapak di sebuah pasar rakyat. Barang dagangan kita bagus-bagus, harga terjangkau, dan barang yang kita jual itu kebutuhan rumah tangga. Tapi jangankan ada orang beli, yang mampir atau sekadar bertanya-tanya saja tak ada. Sebagai penjual, kita tentu sedih, bukan? Kita juga pasti akan cemburu dengan pedagang di sebelah. Meski dagangannya biasa-biasa saja, dan tak sebagus serta sebanyak dagangan kita, tapi sangat ramai yang mampir dan membelinya.
Para pemilik blog juga punya pandangan demikian. Jika isinya blog bagus, tampilan menarik dan ringan dibuka, tetapi pengunjung yang mampir jarang, otomatis membuat kita menjadi malas. Kita juga akan cemburu pada blog tetangga, meski isinya biasa-biasa saja tetapi selalu ramai dikunjungi. Balum lagi jika mesin pencari lebih merekomendasi blog mereka, sementara blog kita diabaikan. Duh, rasanya sia-sia saja menulis bagus-bagus. Iya, kan?
Nah, karena kepentingan itu pula, blog JUMPUENG terpaksa ganti template atau tampilan. Ada masukan dari teman juga agar blog saya segera ganti ke template yang SEO Friendly. “Apa pula ini, pake SEO Friendly?” Saya sendiri bingung apa artinya ini. Yang saya tahu, SEO kependekan dari Search Engine Optimization. Apakah maksudnya bahwa blog kita harus ramah sama mesin pencari?
Ceritanya, ada kontes SEO dengan kata kunci Iklan Internet Murah Efektif BerkualitasIndonesia yang digelar SITTI. Hadiahnya cukup besar, juara 1 Rp15 juta. Saya bukan tertarik pada hadiah yang besar itu, melainkan ingin menguji seberapa terkenal blog saya. Tapi saya kecewa, di hasil pencarian tak ada blog saya. Jangankan di halaman pertama, halaman 10 juga tak ada. Kawan saya menyarankan agar segera ganti template yang ramah SEO. Begitu ceritanya, bagaimana ceritamu? Hehehe.
Mudah-mudahan, dengan ganti template baru yang ramah SEO, blog ini makin disukai mesin pencari. Jika ada orang yang mencari kata kunci sesuatu, mesin pencari merekomendasikan blog kita untuk nangkring di halaman pertama hasil pencarian. Sehingga makin ramai pengunjung yang terdampar di blog kita. Tak lagi sepi.
Tapi, dengan ganti template berarti saya sudah mengingkari janji sendiri. Ingkar janji itu salah satu ciri orang munafik. Jika kasus ganti template blog agar lebih baik dan banyak pembaca, itu bukan munafik namanya. “Yang munafik itu para politisi, calon gubernur, yang saat kampanye berjanji akan melakukan ‘ini’ dan ‘itu’ tapi ketika terpilih lupa pada janji itu, dan mengatakan bahwa mereka tak pernah berjanji demikian,” kata teman saya. Saya terdiam dan tak kuasa menanggapi komentarnya. []
Tags:
internet