Ulil Abshar dan Yusuf Mansur Berantam di Twitter

Di sosial media atau jejaring sosial, kita sering mendengar ungkapan bernada peringatan agar jangan sembarangan berkicau! Ingat, ‘Tweet-mu Hariamau!’ plesetan dari ‘mulut-mu harimau-mu’. Nah, gara-gara tweet pula, pentolan Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, pemilik akun @ulil mendapat teguran dari Ustadz Yusuf Mansur, pemilik akun @Yusuf_Mansur. Mereka pun terlibat debat dan saling berbalas-balas tweet.

Saya kebetulan mengikuti twitter-nya Ulil. Di jejaring sosial 140 karakter itu, Ulil cukup aktif berkicau. Followernya juga ramai, baik yang mengagumi maupun yang membencinya. Hal itu sangat wajar, karena tak semua masyarakat Indonesia suka sama Ulil. Bahkan ada followernya yang kadang-kadang sering menuding Ulil mendapat manfaat dari JIL. Entah merespon kecaman itu atau apa, Ulil kemudian berkicau di akun twitternya:

@Ulil: Ada yg bilang, saya hanya keuntungan sj lewat Islam liberal. Lucu. Kalau mau nyari untung, mending jadi da'i konvensional aja. :)
8/16/12 11:55 AM

Tweet ini tak berhenti di situ. Ulil kemudian kembali berkicau bahwa dai konvensional lebih menguntungkan.

@Ulil: Jadi da'i konvensional spt Aa Gym, Arifin ilham, Yusuf Mansur lbh menguntungkan. Pesan sederhana, undangan banyak, honor berlimpah.
8/16/12 11:56 AM

Nah, tak pelak tweet ini membuatnya tersandung masalah dengan Ustadz Yusuf Mansur, itu loh ustadz yang bersuara lemah-lembut kalau sedang berceramah. Dia pun kemudian mencoba meluruskan tudingan Ulil, karena nama-nya diseret-seret dalam obrolan di socmed.

Ustadz Yusuf memperingatkan Ulil agar tidak sembarangan membawa-bawa namanya dalam tweet.

@Yusuf_Mansur: @ulil besok2 baiknya jgn nyebut nama. Sekelas mas ulil kurang elok rasanya nyebut nama tanpa data. Khususnya ttg saya.
8/16/12 12:56 PM

@Yusuf_Mansur: @ulil Lah koq bisa Mas @ulil yg mengedepankan data obyektif bisa mentweet ttg honor berlimpah? Itu udah tuduhan loh... *kalem.
8/16/12 12:54 PM

@Yusuf_Mansur: @ulil lain kali hati2 ya bicara. Apalagi sampe nyebut nama. Ga baik. Saya banyak duit, iya. Sbb saya usaha/dagang + konsep sedekah.
8/16/12 12:55 PM

@Yusuf_Mansur: @ulil bertahun2 saya di tv, honornya saya ga terima loh. Antv tak berhonor sama sekali. Juga ceramah. Apalagi. Malah bagi2 duit Mas.
8/16/12 12:54 PM

Ulil membalas:
@ulil: @Yusuf_Mansur Kalau antum tak ambil honor dari dakwah di TV bagus. :) Tp poin twit saya bukan di sana. Antum pasti paham maksud saya.
8/16/12 2:10 PM

Ustadz Yusuf Mansur juga protes dengan istilah da’i konvensional.

@Yusuf_Mansur: @ulil oh ya, lupa. Tidak ada istilah, dan jgn sampe ada istilah dai konvensional. Yg ada dai lillaahi ta'aalaa. Semua krn Allah.
8/16/12 12:58 PM

Pun demikian, Ulil tetap menggunakan istilah da’i konvensional. Ulil yakin gagasannya benar, dan tak akan menghapus tweet tersebut.

@ulil: Twit saya soal dai konvensional tadi benar isinya. Tidak saya cabut. Tp menyebut perorangan mmg tidak etis. Mohon maaf. :) @Yusuf_Mansur
8/16/12 2:18 PM

Untung saja, keduanya, kemudian berdamai. Lebih memilih tidak memperuncing masalah. Bahkan, keduanya juga sepakat untuk menggelar ngopi bareng seusai lebaran.

Diskusi itu cukup panas. Apalagi, ada kulwit dari pemilik akun @rendranila yang menyorot soal fenomena ustadz setengah selebritis. Kicauannya bisa diikuti di hastag #ustadzseleb.

@rendranila: Lah kalo Ustadz Yusuf Mansyur mengelak bahwa sebagian hartanya dari hasil panggilan mendakwah lantas apa namanya.? Munafik..
8/16/12 1:48 PM

@rendranila: Si Ustadz seleb di sindir begitu aja ngambek... Preeeet... Realitanya dia banyak dipanggil dakwah dgn honor selangit koq.! #ustadzseleb
8/16/12 1:42 PM

Menurut Rendra, banyak ustadz seleb sekarang yang manfaatkan popularitas untuk mencari keuntungan materi. Jika dulu hidup sederhana, begitu populer dan muncul di TV, pola hidup langsung berubah. Bahkan, tak sedikit ustadz, katanya, yang punya mobil hingga miliaran.

@rendranila: Lihat juga Ustadz Guntur Bumi, skrg dia miliki Kendaraan Jeep Wrangler warna merah tahu brp harganya tuh Mobil.? 1 milyar bo..
8/16/12 1:46 PM

Soal ustadz seleb juga mendapat perhatian dari Majelis Ulama Indonesia. Menurut pengurus MUI, di Televisi sekarang ini banyak ustadz gadungan, tidak kompeten sehingga belum layak berceramah di televisi.

"Harusnya kualitas dan validitas serta keteladanan juru dakwah diperhitungkan," kata Wakil Ketua Tim Pemantau TV Ramadan 1431 H dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Imam Suhardjo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, seperti dikutip Tempo.co, Selasa, 7 Agustus 2012.

Apa pelajaran yang bisa dipetik? Pertama, hati-hati menggunakan sosial media, jangan sampai tersandung masalah. Bermain di sosial media juga punya etik, jangan asal tuding. Bukan tidak mungkin kita akan diadukan melakukan pencemaran nama baik. Kedua, jadikan sosial media sebagai media silaturrahmi dan mencari teman, bukan musuh. Mencari teman itu sulit loh, kalau mencari musuh, itu yang gampang. Ketiga, jangan mudah percaya dengan ustadz yang muncul di TV. Mereka kadang-kadang menjual ayat Al Quran untuk mendapatkan keuntungan materi. []

Baca juga Dai, Profesi yang Menggiurkan

Post a Comment

Previous Post Next Post